Selasa, 15 Maret 2011

Contextual Teaching and Learning (CTL)

Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL)

Permasalah terbesar yang dihadapi para peserta didik sekarang (siswa) adalah mereka belum bisa menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dan bagaimana pengetahuan itu akan digunakan. Hal ini dikarenakan cara mereka memperolah informasi dan motivasi diri belum tersentuh oleh metode yang betul-betul bisa membantu mereka. Para siswa kesulitan untuk memahami konsep-konsep akademis (seperti konsep-konsep matematika, fisika, atau biologi), karena metode mengajar yang selama ini digunakan oleh pendidik (guru) hanya terbatas pada metode ceramah. Di sini lain tentunya siswa tahu apa yang mereka pelajari saat ini akan sangat berguna bagi kehidupan mereka di masa datang, yaitu saat mereka bermasyarakat ataupun saat di tempat kerja kelak. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang benar-benar bisa memberi jawaban dari masalah ini. Salah satu metode yang bisa lebih memberdayakan siswa dalah pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL)

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini penting diterapkan agar informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek, yang mudah dilupakan, tetapi dapat disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan dalam tugas pekerjaan.

CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

Menurut teori pembelajran kontekstual, pembelajaran terjadi hanya ketika siswa (peserta didik) memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga dapat terserap kedalam benak mereka dan mereka mampu menghubungannya dengan kehidupan nyata yang ada di sekitar mereka. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pikiran secara alami akan mencari makna dari hubungan individu dengan linkungan sekitarnya.

Berdasarkan pemahaman di atas, menurut metode pembelajaran kontekstual kegiatan pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas, tapi bisa di laboratorium, tempat kerja, sawah, atau tempat-tempat lainnya. Mengharuskan pendidik (guru) untuk pintar-pintar memilih serta mendesain linkungan belajar yang betul-betul berhubungan dengan kehidupan nyata, baik konteks pribadi, sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, serta lainnya, sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.

Dalam linkungan seperti itu, para siswa dapat menemukan hubungan bermakna antara ide-ide abstrak dengan aplikasi praktis dalam konteks dunia nyata; konsep diinternalisasi melalui menemukan, memperkuat, serta menghubungkan. Sebagai contoh, kelas fisika yang mempelajari tentang konduktivitas termal dapat mengukur bagaimana kualitas dan jumlah bahan bangunan mempengaruhi jumlah energi yang dibutuhkan untuk menjaga gedung saat terkena panas atau terkena dingin. Atau kelas biologi atau kelas kimia bisa belajar konsep dasar ilmu alam dengan mempelajari penyebaran AIDS atau cara-cara petani bercocok tanam dan pengaruhnya terhadap lingkungan.

Dengan menerapkan CTL tanpa disadari pendidik telah mengikuti tiga prinsip ilmiah modern yang menunjang dan mengatur segala sesuatu di alam semesta, yaitu: 1) Prinsip Kesaling-bergantungan, 2) Prinsip Diferensiasi, dan 3) Prinsip Pengaturan Diri.

Prinsip kesaling-bergantungan mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta saling bergantung dan saling berhubungan. Dalam CTL prinsip kesaling-bergantungan mengajak para pendidik untuk mengenali keterkaitan mereka dengan pendidik lainnya, dengan siswa-siswa, dengan masyarakat dan dengan lingkungan. Prinsip kesaling-bergantungan mengajak siswa untuk saling bekerjasama, saling mengutarakan pendapat, saling mendengarkan untuk menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Prinsipnya adalah menyatukan pengalaman-pengalaman dari masing-masing individu untuk mencapai standar akademik yang tinggi.

Prinsip diferensiasi merujuk pada dorongan terus menerus dari alam semesta untuk menghasilkan keragaman, perbedaan dan keunikan. Dalam CTL prinsip diferensiasi membebaskan para siswa untuk menjelajahi bakat pribadi, memunculkan cara belajar masing-masing individu, berkembang dengan langkah mereka sendiri. Disini para siswa diajak untuk selalu kreatif, berpikir kritis guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Prinsip pengaturan diri menyatakan bahwa segala sesuatu diatur, dipertahankan dan disadari oleh diri sendiri. Prinsip ini mengajak para siswa untuk mengeluarkan seluruh potensinya. Mereka menerima tanggung jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, menilai alternatif, membuat pilihan, mengembangkan rencana, menganalisis informasi, menciptakan solusi dan dengan kritis menilai bukti. Selanjutnya dengan interaksi antar siswa akan diperoleh pengertian baru, pandangan baru sekaligus menemukan minat pribadi, kekuatan imajinasi, kemampuan mereka dalam bertahan dan keterbatasan kemampuan.

Kembali ke konsep tentang CTL. Dalam pembelajaran kontekstual guru dituntut membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya adalah guru lebih berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Di sini guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih menekankan Student Centered daripada Teacher Centered. Menurut Depdiknas guru harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1) Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa. 2) Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama. 3) Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang selanjutnya memilih dan mengkaiykan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam pembelajaran kontekstual. 4) Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan hidup mereka. 5) Melaksanakan penilaian terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti dijadikan bahan refeksi terhadap rencana pemebelajaran dan pelaksanaannya.

Kurikulum dan pengajaran yang didasarkan pada strategi pembelajaran kontekstual harus disusun untuk mendorong lima bentuk pembelajaran penting: Mengaitkan, Mengalami, Menerapkan, Kerjasama, dan Mentransfer.

MENGAITKAN: Belajar dalam konteks pengalaman hidup, atau mengaitkan. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru. Kurikulum yang berupaya untuk menempatkan pembelajaran dalam konteks pengalaman hidup harus bisa membuat siswa memperhatian kejadian sehari-hari yang mereka lihat, peristiwa yang terjadi di sekitar, atau kondisi-kondisi tertentu, lalu mengubungan informasi yang telah mereka peroleh dengan pelajaran kemudian berusaha untuk menemukan pemecahan masalah terhadap permasalahan tersebut.

MENGALAMI: Belajar dalam konteks eksplorasi, mengalami. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan-bahan dan untuk melakukan bentuk-bentuk penelitian aktif.

MENERAPKAN: Menerapkan konsep-konsep dan informasi dalam konteks yang bermanfaat bagi diri siswa. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistik dan relevan.

KERJASAMA: Belajar dalam konteks berbagi, merespons, dan berkomunikasi dengan siswa lain adalah strategi pengajaran utama dalam pengajaran kontekstual. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman bekerja sama tidak hanya membantu siswa mempelajari materi, juga konsisten dengan dunia nyata. Seorang karyawan yang dapat berkomunikasi secara efektif, yang dapat berbagi informasi dengan baik, dan yang dapat bekerja dengan nyaman dalam sebuah tim tentunya sangat dihargai di tempat kerja. Oleh karena itu, sanat penting untuk mendorong siswa mengembangkan keterampilan bekerja sama ini.

MENTRASFER: Belajar dalam konteks pengetahuan yang ada, atau mentransfer, menggunakan dan membangun atas apa yang telah dipelajari siswa. Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.

Menurut Depdiknas untuk penerapannya, pendekatan kontektual (CTL) memiliki tujuah komponen utama, yaitu konstruktivisme (constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic). Adapaun penjelasannya sebagai berikut:

1. Konstruktivisme (constructivism). Kontruktivisme merupakan landasan berpikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental mebangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuanyang dimilikinya.

2. Menemukan (Inquiry). Menemukan merupakan bagaian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual Karen pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kegiatan menemukan (inquiry) merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hiphotesis), pengumpulan data (data gathering), penyimpulan (conclusion).

3. Bertanya (Questioning). Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna untuk : 1) menggali informasi, 2) menggali pemahaman siswa, 3) membangkitkan respon kepada siswa, 4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, 6) memfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community). Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok, dan antar yang tau ke yang belum tau. Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.

5. Pemodelan (Modeling). Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan, mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya untuk belajar dan malakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan ,elibatkan siswa dan juga mendatangkan dari luar.

6. Refleksi (Reflection). Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.

7. Penilaian yang sebenarnya ( Authentic Assessment). Penialaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.

Kelebihan & Kekurangan Contextual Teaching and Learning

Kelebihan

1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan.

2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.

Kelemahan

1. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.

Diringkas Dari Berbagai Sumber:

What is Contextual Teaching and Learning

The REACT Strategy

Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pendekatan Kontekstual atau Co

Sabtu, 12 Maret 2011

RPP TATA BOGA SMP Kelas 7,8,9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Keterampilan (teknologi)

Kelas/Semester : VII/1

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2 x pertemuan )

Standar Kompetensi

Menerapkan teknologi pengolahan pengawetan bahan mentah nabati dengan cara dikeringkan.

Kompetensi Dasar

Melakukan proses pengawetan bahan mentah nabati dengan cara dikeringkan.

Indikator

1. Membuat perencanaan pengawetan biaya bahan nabati dengan cara dikeringkan.

2. Melakukan pengawetan aneka makanan nabati yang dikeringkan.

3. Membuat kemasan sesuai rencana, memamerkan dan atau menjualnya.

Alokasi Waktu : 4 x 40 ( 2 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

  1. Peserta didik dapat menentukan bahan mentah nabati yang akan dikeringkan.
  2. Peserta didik dapat menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan bahan yang akan diawetkan.
  3. Peserta didik dapat mengupas dan mengiris kentang yang akan diawetkan dengan arah memanjang.
  4. Peserta didik dapat menyiapkan air dan bahan tambahan lain yang akan digunakan untuk merendam irisan kentang.
  5. Peserta didik dapat merebus irisan kentang yang telah direndam sesuai ketentuan.
  6. Peserta didik dapat menjemur irisan kentang yang telah direbus sampai kering seperti kerupuk.
  7. Peserta didik dapat memberi bumbu /aroma yang enak dan warna yang menarik.
  8. Peserta didik bisa menggoreng keripik kentang hingga masak.

B. Materi Ajar.

  1. Pengenalan bahan kentang yang baik.
  2. Penyiapan peralatan pembuatan keripik kentang ( pisau, alat penggorengan, panci, landasan, alat pengaduk, ember dll ).
  3. Pengupasan dan pengirisan kentang.
  4. Perendaman irisan kentang.
  5. Perebusan kentang yang baik.
  6. Penjemuran kentang.
  7. Pemberian bumbu dan aroma yang enak.
  8. Penggorengan keripik kentang.
  9. Pengemasan keripik kentang.
  10. Penyajian dan penjualan produk.

C. Metoda ( Metoda dapat dikembangkan ke arah model pembelajaran atau strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran seperti kerja kelompok, tugas mandiri, kooperatif dll ).

Observasi

Wawancara

Demontrasi

Praktek

D. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

  1. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan Peserta didik apakah perencanaan telah dikerjakan.

- Menunjukkan contoh kentang yang berkualitas baik.

- Memperlihatkan contoh keripik yang sudah jadi.

  1. Kegiatan inti.

- Mempersiapkan peserta didik untuk kegiatan praktek.

- Memberikan contoh resep.

- Diskusi pembuatan keripik yang baik.

- Menyusun/membuat resep keripik kentang.

  1. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

  1. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi : Menanyakan kembali pelajaran lalu.

Memberikan contoh hasil gorengan keripik kentang.

  1. Kegiatan inti.

- Menyiapkan peserta didik untuk kegiatan praktek

- Menyiapkan alat dan bahan

- Melakukan pengupasan kentang dan mengirisnya

- Melakukan perendaman

- Melakukan perebusan dan penirisan

- Melakukan penjemuran hingga kering

- Memberikan bumbu dan aroma

- Menggoreng keripik kentang

- Mengemas keripik kentang

- Menyajikan dan menjual keripik

  1. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Mencoba hasil karya dan memberi komentar dalam bentuk laporan.

- Menyajikan dan menjual produk.

E. Sumber Belajar.

Buku

Resep masakan

Nara sumber yang ahli dalam bidangnya

Media cetak

Media elektronik.

F. Penilaian.

Teknik : Tes

Bentuk instrument : Unjuk Kerja Proses dan Produk.

Contoh instrument : Buatlah keripik kentang sesuai dengan langkah kerja . yang benar !

Kemas dan simpanlah dalam kemasan yang indah dan menarik !

PENILAIAN PROSES PEMBUATAN KERIPIK KENTANG

Nama :

Kelas :

Waktu Pelaksanaan :

No Aspek yang dinilai Skor kriteria penilaian Jumlah nilai

1 2 3 4

1 persiapan alat dan bahan 25

2 ketepatan komposisi 25

3 ketepatan pembuatan 25

4 ketepatan waktu 25

5 kedisiplinan kerja 25

Jumlah 100

Nilai Akhir =

PENILAIAN HASIL KARYA PEMBUATAN KERIPIK KENTANG

Nama :

Kelas :

Waktu Pelaksanaan :

No Aspek yang dinilai Skor kriteria penilaian Jumlah nilai

1 2 3 4

1 rasa keripik 25

2 warna/rupa keripik 25

3 bentuk keripik 25

4 hasil gorengan 25

5 hasil kemasan 25

Jumlah 100

Nilai Akhir =

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S. Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : VII/1

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )

Standar Kompetensi

Menerapkan gizi untuk kesehatan.

Kompetensi Dasar

Memahami gizi dan fungsinya.

Indikator

1. Menerangkan kebutuhan gizi yang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tinggi dan berat badan, iklim serta keadaan individu.

2. Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi masalah kekurangan gizi.

3. Menerangkan pengaruh gizi.

4. Menerangkan pembagian zat gizi menurut fungsinya.

5. Menerangkan macam-macam unsur / zat gizi.

Alokasi Waktu : 6 x 40 ( 3 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat memahami faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang.

2. Peserta didik dapat mengetahui hal-hal yang mempengaruhi masalah kekurangan gizi.

3. Peserta didik dapat mengetahui pengaruh gizi dalam kesehatan.

4. Peserta didik dapat membagi zat gizi menurut fungsinya.

5. Peserta didik dapat menyebutkan kembali macam-macam unsur / zat gizi.

B. Materi Ajar.

  1. Kebutuhan gizi seseorang yang dipengaruhi oleh: umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tinggi dan berat badan, iklim serta keadaan individu.
  2. Hal-hal yang mempengaruhi masalah kekurangan gizi.
  3. Pengaruh gizi.
  4. Pembagian zat gizi menurut fungsinya.
  5. Macam-macam unsur / zat gizi.

C. Metoda ( Metoda dapat dikembangkan ke arah model pembelajaran atau strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran seperti kerja kelompok, tugas mandiri, kooperatif dll ).

Diskusi

Tanya jawab

Tugas kelompok

D. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan Peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai gizi.

- Menerangkan mengenai gizi dan pengaruhnya untuk kesehatan.

b. Kegiatan inti.

1. Menjelaskan materi gizi untuk kesehatan

2. Diskusi/tanya jawab mengenai masalah gizi

3. Menugaskan secara kelompok contoh-contoh makanan sesuai dengan pembagian zat gizi menurut fungsinya.

  1. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi : Menanyakan kembali pelajaran lalu.

Memberikan contoh bahan makanan sesuai dengan pembagian zat gizi menurut fungsinya.

b. Kegiatan inti.

- Diskusi kelompok

- Tanya jawab

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 3

a. Tes / ulangan

E. Sumber Belajar.

Buku

Media cetak

Media elektronik.

F. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

1. Sebutkan 7 faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang !

2. Sebutkan hal-hal yang bisa mempengaruhi masalah kekurangan gizi !

3. Sebutkan 5 pengaruh gizi bagi tubuh kita !

4. Menurut fungsinya gizi dibagi menjadi 3 fungsi yaitu :

5. Sebutkan minimal 5 unsur / zat gizi yang anda ketahui !

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : VII/1

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )

Standar Kompetensi

Mengenalkan bahan-bahan makanan yang dibagi ke dalam makanan pokok,lauk pauk, sayuran dan buah-buahan.

Kompetensi Dasar

Mengenal bahan-bahan makanan.

Indikator

1. Menerangkan makanan pokok dan macamnya.

2. Menerangkan lauk pauk dan macamnya.

3. Menerangkan sayuran dan macamnya.

4. Menerangkan buah-buahan dan macamnya.

.

Alokasi Waktu : 6 x 40 ( 3 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

  1. Peserta didik dapat memahami dan menerangkan kembali mengenai makanan pokok dan macamnya.
  2. Peserta didik dapat memahami dan menerangkan kembali mengenai lauk pauk dan macamnya.
  3. Peserta didik dapat memahami dan mnerangkan kembali mengenai sayuran dan bagian tumbuhan yang dapat dijadikan sayuran.
  4. Peserta didik dapat memahami dan mereangkan kembali mengenai buah-buahan dan macamnya.

B. Materi Ajar.

  1. Makanan pokok seperti : 1. beras 2. jagung 3. sagu 4. singkong 5. ubi jalar.
  2. Lauk pauk seperti : Jenis Hewani : 1. Daging 2. Ikan 3. Telur. Jenis Nabati : 1 kacang kedelai 2. kacang tanah 3. kacang hijau.
  3. Macam-macam bagian tumbuhan yang dapat dibuat sayuran
  4. Buah-buahan sebagai sumber vitamin dan macam-macam olahan dari buah-buahan.

C. Metoda ( Metoda dapat dikembangkan ke arah model pembelajaran atau strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran seperti kerja kelompok, tugas mandiri, kooperatif dll ).

Diskusi

Tanya jawab

Tugas kelompok

D. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai bahan bahan makanan.

- Menerangkan mengenai bahan-bahan makanan .

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi bahan-bahan makanan

- Diskusi/ tanya jawab mengenai bahan-bahan makanan

- Menugaskan secara kelompok contoh-contoh bahan-bahan makanan yang di bagi menjadi : 1. makan pokok 2. lauk pauk 3. sayuran 4. buah-buahan

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi : - Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi bahan-bahan makanan.

b. Kegiatan inti.

- Diskusi kelompok

- Tanya jawab

d. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

a. tes / ulangan

E. Sumber Belajar.

Buku

Media cetak

Media elektronik.

F. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

  1. Sebutkan 5 jenis bahan makanan pokok sehari-hari!
  2. Berikan contoh masing-masing 3 lauk pauk yang berasal dari hewani dan nabati!
  3. Sayuran dalam hidangan berfungsi sebagai apa? berikan contoh sayuran menurut warnanya!
  4. Buah-buahan merupakan sumber apa? Sebutkan contoh olahan dari buah-buahan!

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )

Standar Kompetensi

Mengenalkan Alat-alat memasak dan alat (piranti) hidang beserta kegunaannya.

Kompetensi Dasar

Mengenal dan mengetahui alat-alat memasak dan alat (piranti) hidang beserta cara penggunaannya.

Indikator

1. Menerangkan alat memasak yang memakai bahan bakar.

2. Menerangkan alat memasak makanan.

3. Menerangkan alat pengolah bahan makanan.

4. Menerangkan macam-macam piring.

5. Menerangkan macam-macam sendok.

6. Menerangkan macam-macam gelas.

7. Menerangkan dan praktek macam-macam serbet.

8. Menerangkan taplak meja.

Alokasi Waktu : 6 x 40 ( 3 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

  1. Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam alat memasak yang dipergunakan untuk mengolah makanan dan macam-macam alat (piranti) hidang.

B. Materi Ajar

1. Macam- macam peralatan memasak tradisional dan modern

1.1 Alat memasak yang menggunakan bahan bakar.

1.2 Alat memasak makanan.

1.3 Alat Pengolah bahan makanan.

2. Macam-macam alat (piranti) hidang.

2.1 Macam-macam piring.

2.2 Macam-macam sendok.

2.3 Macam-macam gelas.

2.4 Macam-macam serbet

2.5 Taplak meja.

C. Metoda ( Metoda dapat dikembangkan ke arah model pembelajaran atau strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran seperti kerja kelompok, tugas mandiri, kooperatif dll ).

Persuasi

Tanya jawab

Tugas kelompok

Demontrasi

Praktek

D. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai macam-macam alat memasak dan alat (piranti) hidang.

- Menerangkan mengenai macam-macam peralatan memasak tradisional dan modern .

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi macam-macam peralatan memasak dan alat (piranti) hidang.

- Tanya jawab mengenai macam-macam peralatan memasak dan alat (piranti) hidang.

- Menugaskan secara kelompok mengenai macam-macam peralatan memasak dan alat (piranti) hidang.

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi macam-macam peralatan memasak dan alat (piranti) hidang.

b. Kegiatan inti.

- Demontrasi

- Tanya jawab

  1. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

a. tes / ulangan/ praktek

E. Sumber Belajar.

Buku

Media cetak

Alat peraga

F. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

1. Sebutkan 5 macam alat pengolahan makanan yang menggunakan listrik!

2. Gambar dan sebutkan 5 macam bentuk gelas yang sering kita gunakan!

3. Gambar dan sebutkan 6 macam bentuk pisau !

4. Sebutkan 3 alat memasak yang menggunakan bahan bakar!

5. Sebutkan 6 macam sendok yang biasa digunakan dalam hidangan!

6. Sebutkan 4 macam penakar atau pengukur bahan makanan!

7. Apa yang dimaksud dengan molton!

8. Sebutkan 4 kegunaan Molton!

9. Apa yang dimaksud dengan table mat/Place Mats!

10. Sebutkan pengertian dari Serbet!

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )

Standar Kompetensi

Menerapkan cara memilih,bahan, memasak, dan menghidangkan menu sederhana yang seimbang.

Kompetensi Dasar

Melakukan praktek memilih bahan, memasak dan menghidangkan menu sederhana yang seimbang.

Indikator

  1. Memilih bahan makanan.
  2. Melaksanakan praktek memasak dan menghidangkan makanan.

Alokasi Waktu : 6 x 40 ( 3 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik terampil menyusun menu sederhana yang seimbang.

B. Materi Ajar.

  1. Memilih bahan makanan pokok.
  2. Memilih Lauk pauk.
  3. Memilih sayuran.
  4. Memilih buah-buahan.
  5. Cara menghidangkan makanan

C. Metoda ( Metoda dapat dikembangkan ke arah model pembelajaran atau strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran seperti kerja kelompok, tugas mandiri, kooperatif dll ).

Persuasi

Demontrasi

Tanya jawab

Praktek

D. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai cara memilih bahan, memasak dan menghidangkan menu sederhana yang seimbang.

- Menerangkan mengenai materi praktek memilih bahan, memasak dan menghidangkan menu sederhana yang seimbang.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi praktek memilih bahan, memasak dan menghidangkan menu sederhana yang seimbang.

- Diskusi/ tanya jawab mengenai materi yang diajarkan.

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

Kegiatan Pendahuluan

a. Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Penugasan

- Tanya jawab

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

a. tes / ulangan / praktek

E. Sumber Belajar.

Buku

Media cetak

Alat peraga

F. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

1. Sebutkan 5 jenis bahan makanan pokok dan cara memilihnya bagaimana?

2. Berikan contoh masing-masing 3 lauk pauk yang berasal dari hewani dan nabati!

3. Bagaimana cara memilih sayuran?

4. Bagaimana cara memilih buah-buahan dan berikan 1 contoh cara memilih buah-buahan!

5. Apa yang perlu diperhatikan ketika menghidangkan makanan?

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S. Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )

Standar Kompetensi

Mengenalkan makanan yang sehat dalam menu yang seimbang.

Kompetensi Dasar

Memahami makanan yang sehat dalam menu yang seimbang.

Indikator

1. Menerangkan empat sehat lima sempurna.

2. Menerangkan menu seimbang.

Alokasi Waktu : 6 x 40 ( 3 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

  1. Peserta didik dapat menunjukkan bahan makanan untuk memperoleh kesehatan optimal diperlukan makanan sehat dalam menu yang seimbang.

B. Materi Ajar.

  1. Pengertian empat sehat lima sempurna.
  2. Pengenalan bahan makanan sumber zat tenaga.
  3. Pengenalan bahan makanan sumber zat pembangun.
  4. Pengenalan bahan makanan sumber zat pelindung.
  5. Pengenalan susu dan macam susu yang diawetkan.
  6. Pengertian menu seimbang.
  7. Pemahaman resep.
  8. Pemahaman susunan menu seimbang berpedoman pada empat sehat lima sempurna.
  9. Praktek memasak dan menyajikan menu seimbang.

C. Metoda ( Metoda dapat dikembangkan ke arah model pembelajaran atau strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran seperti kerja kelompok, tugas mandiri, kooperatif dll ).

Persuasi

Tanya jawab

Demo

Tugas kelompok

D. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai makanan yang sehat dalam menu yang seimbang.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan empat sehat lima sempurna.

- Diskusi/ tanya jawab mengenai materi pelajaran.

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi makanan yang sehat dalam menu yang seimbang.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan menu seimbang

- Tugas kelompok menyusun menu seimbang.

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

a. tes / ulangan

E. Sumber Belajar.

Buku

Media cetak

Alat peraga

Resep masakan.

F. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

  1. Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna?
  2. Apa guna zat energi bagi tubuh kita? Dihasilkan dari apa zat energi itu?
  3. Apa guna zat pembangun bagi tubuh kita? Dihasilkan dari apa zat pembangun itu?
  4. Apa guna zat pelindung bagi tubuh kita? Dihasilkan dari apa zat pelindung itu?
  5. Sebutkan 5 macam olahan susu yang diawetkan!
  6. Apa yang dimaksud dengan menu seimbang?
  7. Apa yang dimaksud dengan resep?
  8. Sebutkan hal hal yang yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu seimbang!
  9. Dalam memasak ada istilah Menyembam ,apa maksudnya?
  10. Dalam memasak ada istilah Mengetim ,apa maksudnya?

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : VIIl/Gasal

Standar Kompetensi

Menrencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan masakan dari sayur sayuran.

Kompetensi Dasar

Membuat perencanaan,menyiapkan, mengolah dan menghidangkan masakan dari sayur-sayuran.

Indikator

1. Membuat perencanaan memasak sayur-sayuran.

2. Melakukan persiapan memasak sayur-sayuran.

3. Melakukan pengolahan sayur-sayuran.

4. Menghidangkan masakan dari sayur-sayuran..

Alokasi Waktu : 10 x 40 ( 5 x pertemuan )

I. Tujuan Pembelajaran Umum

Siswa mampu menrencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan masakan dari sayur sayuran.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Siswa diharapkan dapat membuat perencanaan yang berhubungan dengan praktikum masak masakan dari sayuran.

2. Siswa diharapkan dapat menyiapkan bahan yang baik untuk masakan dari sayur-sayuran.

3. Siswa diharapkan dapat megolah sayuran menjadi bebrapa masakan.

4. Siswa diharapkan dapat menghidangkan masakan dari sayuran.

lll. Materi Pelajaran

Pertemuan ke-1

1. Petunjuk umum bekerja di dapur.

2. Mengenal lingkungan dapur

3. Mengenal dan memilih bahan makanan

Pertemuan ke-2

1. Merencanakan praktek memasak

2. Menyusun menu.

3. Membuat daftar belanja

Pertemuan ke-3

1. Menerangkan macam-macam sayuran.

2. Menerangkan cara memasak sayuran.

3. Mengenal macam-macam masakan dari sayuran.

Pertemuan ke-4

1. Praktek

Pertemuan ke-5

1. Evaluasi / Ulangan

lV. Kegiatan Belajar Mengajar.

  1. Pendekatan yang digunakan

- Keterampilan proses

- Praktikum

  1. Metoda

- Ceramah

- Demontrasi

-Tanya jawab

- Praktek

V. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai cara pengolahan sayur dan sayuran.

- Menerangkan mengenai materi pengolahan sayur dan sayuran.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi pengolahan Sayur dan sayuran mengenai perencanaan, persiapan, pengolahan dan menghidangkan.

- Diskusi/ tanya jawab mengenai materi yang diajarkan.

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

b. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

c. Kegiatan inti.

- Penugasan

- Tanya jawab

d. Kegiatan Penutup.

Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

e. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

f. Kegiatan inti.

- Penugasan

- Tanya jawab

g. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke-4

a. Praktek

Pertemuan ke-5

a. Ulangan / Evaluasi

VI.Alat/sarana dan Sumber Belajar.

- Buku

- Media cetak

- Alat peraga

- Peralatan masak

VII. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

1. Bagaimana cara supaya supaya sayuran tetap segar setelah dibeli ?

2. Menyusun menu sebaiknya dilakukan untuk berapa hari? Dan harus berpedoman pada apa?

3. Apa saja yang perlu diperhatikan apabila akan praktek memasak?

4. Sebutkan paling sedikit 5 syarat lingkungan dapur yang baik!

5. Apa yang dimaksud dengan rencana belanja?

6. Apa yang dimaksud dengan sayur?

7. Sayuran dapat dibeli dalam bentuk apa saja?

8. Sebutkan 2 klasifikasi sayuran dan beri contoh masing-masing!

9. Sebutkan 5 cara memasak sayuran yang benar!

10. Sebutkan 3 lauk pauk dari sayuran yang menggunakan sayuran mentah dan sebagian masak!

Kunci jawaban

1. Sayuran dipisahkan dari bagian-bagian yang busuk lalu cuci terus tiriskan dan masukkan ke dalam kantong plastic simpan dalam lemari es.

2. 1o hari dan harus berpedoman pada 4 sehat 56 sempurna.

3. Rencana kerja berupa menyusun menu, membuat rencana belanja, berbelanja, menyusun tertib kerja, mencari harga pokok& harga jual bila akan dagangkan, rencana keperluan alat, pelaksanaan memasak.

4. Bersih,terang ada ventilasi udara, lantai selalu dipel dengan obat pembasmi kuman, tersedia tempat sampah yang tertutup, adanya saluran air yang mengalir, alat-alat memasak simpan di tempat yang kering.

5. Rencana yang disusun sebelum berbelanja, gunanya supaya tidak terlalu banyak selisih pengeluaran dengan uang yang tersedia.

6. lauk pauk yang berkuah banyak yang berisi bahan pokok sayuran ditambah atau tidak dengan bahan makanan dari hewan, sedang rasanya pedas atau tidak pedas.

7. sayuran segar, sayuran kering, sayuran beku, sayuran dalam kaleng.

8. Sayuran segar: sayuran warna hijau,kuning, merah dan putih.

Sayuran kering : kacang polong, kacang hijau,kacang merah,

9. a}Didihkan air beri garam b}Masukkan dalam jumlah sedikit c} masak sayuran ketika mendekati waktu makan d} Air rebusan sayuran dapat dibuat kaldu e} Potong sayuran sama besar supaya tingkat kematangannya sama.

10. Lotek, gado-gado, rujak petis.

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : VIIl/Gasal

Standar Kompetensi

Menrencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam minuman panas dan minuman dingin.

Kompetensi Dasar

Membuat perencanaan,menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam minuman panas dan minuman dingin.

Indikator

1. Membuat perencanaan memasak macam-macam minuman panas dan minuman dingin

2. Melakukan persiapan memasak macam-macam minuman panas dan minuman dingin

3. Melakukan pengolahan macam-macam minuman panas dan minuman dingin

4. Menghidangkan macam-macam minuman panas dan minuman dingin

Alokasi Waktu : 8 x 40 ( 4 x pertemuan )

I. Tujuan Pembelajaran Umum

Siswa mampu membuat perencanaan,menyiapkan, mengolah dan menghidangkan bermacam-macam minuman panas dan minuman dingin.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Siswa diharapkan mengetahui pengertian dari minuman panas dan minuman dingin.

2. Siswa diharapkan mengetahui macam-macam minuman panas dan minuman dingin.

3. Siswa diharapkan mengenal beberapa resep minuman panas dan minuman dingin.

4. Siswa diharapkan dapat membuat minuman panas dan minuman dingin.

5. Siswa diharapkan dapat melakukan cara yang benar dalam menghidangkan teh dan kopi.

lll. Materi Pelajaran

Pertemuan ke-1

1. Pengertian dari minuman panas dan minuman dingin.

2. Mengenal macam-macam minuman panas.

3. Mengenal macam-macam minuman dingin.

Pertemuan ke-2

1. Cara menghidangkan teh dan kopi

2. Macam-macam resep minuman panas.

3. Macam-macam resep minuman dingin.

4. Macam-macam pudding.

Pertemuan ke-3

1. Praktek membuat minuman panas, minuman dingin dan puding.

Pertemuan ke-4

1. Evaluasi / Ulangan

lV. Kegiatan Belajar Mengajar.

1. Pendekatan yang digunakan

- Keterampilan proses

- Praktikum

2. Metoda

- Ceramah

- Demontrasi

-Tanya jawab

- Praktek

V. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai pengertian minuman panas dan minuman dingin.

- Menerangkan mengenai materi minuman panas dan dingin.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi minuman panas dan minuman dingin.

- Diskusi/ tanya jawab mengenai materi yang diajarkan.

d. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Mencatat resep minuman panas dan minuman dingin.

- Tanya jawab.

- Penugasan

c. Kegiatan Penutup.

Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

a. Praktek

Pertemuan ke-4

a. Ulangan / Evaluasi

VI.Alat/sarana dan Sumber Belajar.

- Buku

- Media cetak

- Alat peraga

- Peralatan masak

VII. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

A Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

  1. Minuman dapat dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan cara menghidangkannya yaitu…

A. Minuman ringan dan minuman keras

B. Minuman beralkohol dan minuman non alkohol

C. Minuman panas dan minuman ringan

D. Minuman panas dan minuman dingin

2. Minuman yang harus dihidangan dalam keadaan panas adalah….

A. Kopi,bandrek dan es teler

B. Goyobod,susu dan bajigur

C. Kopi,teh dan wedang jahe

D. Sari buah sirsak,sari tomat dan bajigur

3. Minuman panas yang bisa juga dihidangkan sebagai minuman dingin adalah:

A. Es teh dan es cendol

B. Coklat susu dingin dan es ronde

C. Bajigur dan sekoteng

D. Es cincau dan es kopyor

4. Minuman panas yang berasal dari Jawa Tengah adalah..

A. Wedang ronde

B. Nira

C. Tuak

D. Brem

5 Minuman yang terbuat dari air tape ketan yang dihidangkan dalam gelas sloki yaitu…

A. Wedang ronde

B. Nira

C. Tuak

D. Brem

6 Minuman yang terbuat dari air nira yang dibiarkan meragi adalah…

A. Wedang ronde

B. Nira

C. Tuak

D. Brem

7. Sari teh yang diberi rasa jeruk banyak dijual dalam kemasan botol adalah:

A. Teh tubruk

B. Lemon tea

C. Tea bag

D. Instant tea

8. Minuman yang dibuat dari sari buah-buahan yang dihaluskan disebut juga..

A. Juice

B. Nira

C. Tuak

D. Sirup

9. Minuman khas Jawa Barat yang terdiri dari santan,gula merah dan kolang kaling terkenal dengan nama…

A. Wedang

B. Bandrek

C. goyobod

D. Bajigur

10. Beberapa jenis kopi di antaranya adalah...

A. Afrika

B. Jamaika

C. Arabika dan Robusta

D. Arabika dan Afrika

B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan tepat

1. Berikan 5 contoh yang termasuk minuman panas !

2. Berikan 5 contoh yang termasuk minuman dingin !

3. Tuak berasal dari mana dan terbuat dari apa?

4. Brem berasal dari mana dan terbuat dari apa?

5. Sebutkan alat yang diperlukan dalam menghidangkan teh !

Kunci Jawaban :

Pilihan ganda :

1. D 6. C

2. C 7. B

3. B 8. A

4. A 9. D

5. D 10. C

Essai :

1. Wedang ronde, sekoteng, Bajigur, Bandrek, Kopi.

2. Es teller, es cendol, es campur, es doger, juice buah.

3. Tapanuli, terbuat dari air nira yang dibiarkan meragi.

4. Bali, terbuat dari air tape ketan dihidangkan dalam gelas sloki.

5. Teko teh, cangkir dengan tatakannya, tempat gula, sendok gula, jepit gula bila menggunakan gula dadu, baki, alas baki, dll.

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : VIIl/Genap

Standar Kompetensi

Menrencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari hewani.

Kompetensi Dasar

Membuat perencanaan,menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari hewani.

Indikator

1. Membuat perencanaan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari telur.

2. Membuat perencanaan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari ikan.

3. Membuat perencanaan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari ayam.

4. Membuat perencanaan ,menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari udang.

Alokasi Waktu : 8 x 40 ( 4 x pertemuan )

I. Tujuan Pembelajaran Umum

Siswa dapat merencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan masakan dari hewani.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus

a. Siswa diharapkan mengetahui dan dapat mengolah jenis masakan dari telur.

b. Siswa diharapkan mengetahui dan dapat mengolah jenis masakan dari ikan.

c. Siswa diharapkan mengetahui dan dapat mengolah jenis masakan dari ayam.

d. Siswa diharapkan mengetahui dan dapat mengolah jenis masakan dari udang.

lll. Materi Pelajaran

Pertemuan ke-1

Pengolahan Telur

- Tanda-tanda tel.ur yang baik.

- Kegunaan telur.

- Kebaikan telur.

- Cara menyimpan telur yang aman.

- Macam-macam masakan dari telur.

Pertemuan ke-2

Pengolahan Ikan.

- Ikan laut

- Ikan darat.

- Tanda-tanda ikan yang baik.

- Kebaikan ikan.

- Keburukan ikan.

- Teknik pengolahan ikan.

- Penanganan ikan yang baik.

- Hasil laut lain.

- Macam-macam masakan dari ikan.

Pertemuan ke-3

Pengolahan Ayam.

- Pengertian.

- Klasifikasi ayam.

- Tanda ayam yang baik.

- Cara penanganan ayam.

- Cara penyimpanan.

- Teknik pengolahan.

- Pembagian / cara memotong daging ayam.

- Potongan ayam.

- Macam-macam masakan dari ayam.

Pertemuan ke-4

Pengolahan Udang

- Pengertian.

- Klasifikasi udang.

- Tanda-tanda udang yang baik.

- Cara penanganan udang

- Cara penyimpanan.

- Pengolahan yang tepat

- Penanganan udang sebelum dimasak.

- Teknik pengolahan.

- Macam-macam masakan dari udang.

Pertemuan ke-5

Praktek

Pertemuan ke-6

Evaluasi / Ulangan

lV. Kegiatan Belajar Mengajar.

1. Pendekatan yang digunakan

- Keterampilan proses

- Praktikum

2. Metoda

- Ceramah

- Demontrasi

-Tanya jawab

- Praktek

V. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a.Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai cara pengolahan masakan dari bahan hewani.

- Menerangkan mengenai materi pengolahan Telur.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi pengolahan masakan dari telur.

- Tanya jawab mengenai materi yang diajarkan.

- Mencatat resep masakan dari telur.

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi pengolahan masakan dari ikan

- Tanya jawab

- Mencatat resep masakan dari ikan

c. Kegiatan Penutup.

Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi pengolahan masakan dari ayam

- Tanya jawab

- Mencatat resep masakan dari ayam

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke-4

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi pengolahan masakan dari udang

- Tanya jawab

- Mencatat resep masakan dari udang

c. Kegiatan Penutup.

Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke-5

a. praktek

Pertemuan ke-6

a. . Evaluasi / Ulangan

VI.Alat/sarana dan Sumber Belajar.

- Buku

- Media cetak

- Alat peraga

- Peralatan masak

VII. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

A Pilihlah salah gin satu jawaban yang paling tepat

1.Ayam yang bagus untuk di buat masakan ayam kodok adalah..

A. ayam kebiri B. ayam boiler

C. ayam sop D. spring chicken

2. Ayam sop (ayam kampung) umur lebih dari 1 tahun dan telah bertelur berkali-kali baik digunakan untuk membuat ….

A. ayam kodok B. kaldu ayam

C. ayam panggang D. opor ayam

3. Di bawah ini termasuk dalam golongan kepiting (crab) kecuali..

A. Rajungan B. Kepiting

C. Lobster D. King Crab

4. Bentuk kecil, kulit tebal , kuningnya lebih besar dari putihnya rasa gurih biasa dipakai untuk jamu adalah..

A. telur bebek B. telur ayam kampung

B. telur puyuh D. Telur itik

5. Tanda-tanda telur yang baik di antaranya

A. terbenam dalam air B. mengapung dalam air

C. kuningnya lebih besar dari putihnya D. Kulit telur berwarna putih

6. Ikan yang bentuknya tebal, pendek dan lebar adalah ..

A. tawes B. bawal

C. tuna D. layur

7. Tanda-tanda ikan yang baik,kecuali

A. Dagingnya padat B. insangnya merah

C. Kulitnya berlendir D. Sisiknya mengkilap

8. Ikan yang direbus diberi garam dan bumbu sampai kering disebut..

A. Ikan asin B. Kere ikan

C. pepes ikan D. Pindang ikan

9. Untuk menghilangkan/mencegah keracunan bila merebus udang, kepiting, kerang sebaiknya ...

A. beri garam B. Beri daun salam

C. beri arang D. Beri oralit

10. Yang bukan hasil olahan dari udang adalah...

A. terasi B. saus tiram

C. petis D. ebi kering

B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan tepat

1. Susunan telur terdiri 7 bagian sebutkan satu persatu !

2. Sebutkan 6 tanda ikan yang baik !

3. Sebutkan 8 bagian tubuh ayam !

4. Sebutkan 4 macam/jenis udang (shrimp) sesuai ukurannya !

5. Sebutkan 5 potongan ayam !

Kunci Jawaban :

Pilihan ganda :

1. A 6. B

2. B 7. C

3. C 8. D

4. B 9. C

5. A 10. B

Essai :

1. Kulit telur terdiri dari zat kapur berpori, selaput kulit telur, ruang udara, putih telur,benang putih telur, kuning telur, benih telur / inti telur.

2. Baunya segar, dagingnya padat dan keras {bingkas}, insangnya merah dan segar, sisiknya mengkilap dan tak mudah lepas, matanya jernih menonjol, kulitnya tidak berlendir.

3. Kepala, leher, tembolok, sayap, anus, paha, lutut, ceker / cakar.

4. Udang windu (prawn) 10-20 cm/lebih, udang galah ( prawn) 10-20 cm/ lebih, udang dogol (shrimp) 8-10 cm, udang putih (shrimp) 8-10 cm.

5. Paha atas, paha bawah,sayap dan tulang belakang, dada atas, dada bawah.

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : VIIl/Genap

Standar Kompetensi

Menrencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari nabati.

Kompetensi Dasar

Membuat perencanaan,menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari nabati (tahu dan tempe).

Indikator

1. Membuat perencanaan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari tahu.

2. Membuat perencanaan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari tempe.

Alokasi Waktu : 8 x 40 ( 4 x pertemuan

Tujuan Pembelajaran Umum

Siswa dapat menrencanakan, menyiapkan dan mengolah masakan dari bahan olahan nabati.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Siswa diharapkan dapat mengetahui pengertian dari tahu dan tempe.

2. Siswa diharapkan dapat mengetahui klasifikasi dari tahu dan tempe.

3. Siswa diharapkan dapat mengetahui tanda/ciri tahu dan tempe yang baik..

4. Siswa diharapkan dapat mengetahui cara penanganan tahu dan tempe yang baik.

5. Siswa diharapkan dapat mempraktekkan pengolahan masakan dari bahan tahu dan tempe sesuai dengan resep.

lll. Materi Pelajaran

Pertemuan ke-1

1. Klasifikasi tahu

2. Pengertian dari tahu

3. Klanda-tanda / ciri-ciri tahu yang baik.

4. Cara penangan tahu yang baik

5. Teknik pengolahan .

Pertemuan ke-2

1. Klasifikasi tempe

2. Pengertian dari tempe.

3. Tlanda-tanda / ciri-ciri tempe yang baik.

4. Cara penangan tempe yang baik

5. Teknik pengolahan .

Pertemuan ke-3

1. Praktek

Pertemuan ke-4

1. Evaluasi / Ulangan

lV. Kegiatan Belajar Mengajar.

a. Pendekatan yang digunakan

- Keterampilan proses

- Praktikum

b. Metoda

- Ceramah

- Demontrasi

-Tanya jawab

- Praktek

V. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai cara pengolahan makanan dari bahan sumber nabati.

- Menerangkan mengenai materi masakan dari tahu.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi pengolahan masakan dari tahu.

- Tanya jawab mengenai materi yang diajarkan.

- Mencatat resep masakan dari tahu

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 2

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi pengolahan masakan dari tempe

- Tanya jawab

- Mencatat resep masakan dari tempe.

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

a. Praktek

Pertemuan ke-4

a. Evaluasi / Ulangan

VI.Alat/sarana dan Sumber Belajar.

- Buku

- Media cetak

- Alat peraga

- Peralatan masak

VII. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

A Pilihlah salah gin satu jawaban yang paling tepat

1. Bahan utama dalam pembuatan tahu dan tempe adalah …

A. kacang kedelai B. kacang hijau

C. kacang tanah D. kacang mete

2. Tempe bongkrek sering menimbulkan keracunan, bongkreknya terbuat dari ….

A. ampas kedelai B. ampas kelapa

C. kedelai D. ampas kecap

3. Tahu asal mulanya dari negeri..

A. Indonesia B. Jepang

C. China D. Thailand

4. Tempe bongkrek menimbulkan asam bongkrek karena ada penguraian yang di akibatkan oleh...

A. Mikroba B. Virus

B. Lalat D. Jamur

5. Daya tahan tempe maksimal …

A. 2 x 24 jam B. 48 jam

C. 2 hari D. semua jawaban benar

6. Supaya tempe tahan lama biasanya dengan cara…

A. dibungkus plastik B. bacem

C. dikeringkan D. di simpan dalam kulkas

7. Tahu campur merupakan makanan yang terkenal dan berasal dari...

A. Cirebon B. Surabaya

C. Jawa tengah D. Bandung

8. Tempe merupakan makanan khas indonesia khususnya di pulau..

A. Kalimantan B. Jawa

C. Sulawesi D. Sumatera

9. Kacang kedelai selain dibuat tahu dan tempe bisa di buat menjadi..

A. susu B. Syrup

C. margarine D. sabun

10. Tahu sebelumdipakai / dipergunakan perlu dicuci dulu menggunakan ...

A. air dingin B. air dingin atau air panas

C. air panas D. air yang diberi garam

B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan tepat

1. Sebutkan 5 tanda-tanda tahu yang baik !

2. Apa yang dimaksud dengan tahu ?

3. Sebutkan pengertian dari tempe !

4. Tahu dapat dibagi 2 macam yaitu !

5. Apa yang dimaksud dengan tempe bongkrek?

Kunci Jawaban :

Pilihan ganda :

1. A 6. C

2. B 7. B

3. C 8. B

4. D 9. A

5. D 10. B

Essai :

1. Tekstur lembut dan padat, warna masih cerah / segar, tidak berbau / berasa asam, tidak ada bagian yang berpori kasar, rasa enak dan gurih.

2. Makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang dihaluskan, dicetak, diberi warna / tidak sebagai sumber protein nabati.

3. Hasil kacang kedelai yang mengalami penjamuran / fermentasi , dipasarkan dengan dikemas daun pisang atau plastic dengan berbagai ukuran dan bentuk.

4. 1} Berdasarkan bahan pokoknya : a. Tahu kacang kedelai b. tahu susu 2} Berdasarkan warnanya : a. Tahu putih b. tahu kuning c. Tahu Sumedang.

5. Tempe yang dicampur dengan bongkrek(ampas kelapa)

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

PROGRAM KBM

MATA PELAJARAN TATA BOGA

DISUSUN OLEH

NAMA : YONO HADIYANA, S.Pd

NIP : 197201082006041002

SMP NEGERI 10 SUMEDANG

JALAN GUNUNG GADUNG DESA SUKAJAYA

SUMEDANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : IXl/Gasal

Standar Kompetensi

Menrencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam makanan kecil dari bahan pokok

Kompetensi Dasar

Menjelaskan cara membuat perencanaan,menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam masakan dari bahan pokok beras ketan, tepung beras dan tepung ketan.

Indikator

1. Membuat perencanaan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam makanan dari bahan pokok beras ketan

2. Membuat perencanaan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam makanan dari bahan pokok tepung ketan.

3. Membuat perencanaan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam makanan dari bahan pokok tepung beras.

Alokasi Waktu : 10 x 40 ( 5 x pertemuan )

I. Tujuan Pembelajaran Umum

Siswa dapat merencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan makanan kecil dari bahan pokok.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Siswa mampu membuat perencanaan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan makanan kecil dari bahan pokok beras ketan, tepung beras dan tepung ketan.

2. Siswa diharapkan dapat menyiapkan bahan pokok yang baik untuk makanan kecil.

3. Siswa diharapkan dapat megolah bahan pokok menjadi makanan kecil.

4.

lll. Materi Pelajaran

Pertemuan ke-1

1. Beras dan ketan.

2. Tip membuat makanan kecil.

3. Mengolah makanan kecil dari bahan pokok beras ketan.

4. resep-resep makanan kecil dari bahan pokok beras ketan.

Pertemuan ke-2

1. Mengolah makanan kecil dari bahan pokok tepung ketan.

2. Resep-resep makanan kecil dari bahan pokok tepung ketan.

Pertemuan ke-3

1. Mengolah makanan kecil dari bahan pokok tepung beras.

2. Resep-resep makanan kecil dari bahan pokok tepung beras.

Pertemuan ke-4

1. Praktek

Pertemuan ke-5

1. Evaluasi / Ulangan

lV. Kegiatan Belajar Mengajar.

1. Pendekatan yang digunakan

- Keterampilan proses

- Praktikum

2. Metoda

- Ceramah

- Demontrasi

-Tanya jawab

- Praktek

V. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai cara pengolahan sayur dan sayuran.

- Menerangkan mengenai materi pengolahan sayur dan sayuran.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi pengolahan Sayur dan sayuran mengenai perencanaan, persiapan, pengolahan dan menghidangkan.

- Diskusi/ tanya jawab mengenai materi yang diajarkan.

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

a. Kegiatan Pendahuluan

- Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Penugasan

- Tanya jawab

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

  1. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Penugasan

- Tanya jawab

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Penugasan.

Pertemuan ke-4

a. Praktek

Pertemuan ke-5

a. Ulangan / Evaluasi

VI.Alat/sarana dan Sumber Belajar.

- Buku

- Media cetak

- Alat peraga

- Peralatan masak

VII. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

  1. Apa perbedaan dari kue lupis dan lemang ketan?
  1. Kue lupis dan lemang berasal dari daerah mana?
  1. Kelapa yang bagaimana yang baik untuk digunakan sebagai isi kue (enten-enten)?
  1. Mengapa untuk membuat santan, kelapa harus diparut dengan arah memanjang?
  1. Gula jawa yang bagaimana yang baik untuk membuat kue?
  1. Kenapa untuk membuat tepung beras/tepung ketan sebaiknya memakai lumpang ?
  1. Sebutkan 5 macam makanan kecil dari beras ketan !
  1. Sebutkan 5 macam makanan kecil dari tepung ketan !
  1. Sebutkan 5 macam makanan kecil dari tepung beras !
  1. Beri contoh 5 nama beras yang termasuk ke dalam golongan beras pulen!

Kunci jawaban

1. Kue lupis memasaknya direbus sedang lemang dibakar, kue lupis bentuknya segitiga sedangkan lemang bulat panjang, kue lupis disajikan dengan kelapa parut dan sirop gula sedangkan lemang disajikan dengan tapai ketan hitam ayau saus nangka.

2. Kuningan Jawa Barat.

3. Kelapa sedang / muda.

4. Supaya hasil parutannya halus sehingga akan menghasikan banyak santan.

5. Gula Jawa yang warnanya tidak terlalu coklat.

6. Karena kalau menghaluskannya memakai grinder elektrik hasdilnya akan jadi panas sehingga bila dibuat kue , kuenya keras tidak memuaskan.

7. Lemper, Rangginang, Lemang ketan, lupis, wajit ketan, semar mendem dll.

8. Dodol Garut, Gemblong, Dodol sisrsak. Dodol waluh jepang, Kue getas, Kue Bugis, Candil, onde-onde, kue ku dll.

9. Kue cucur, jojorong, Kue cara bikang, apem, serabi kinca, geplak, Nagasarti dll.

10. Rajalele & Cianjur (Jawa), Balige & Solok (Sumatera), Karangdukuh (Kalimantan Selatan).

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : IXl/Gasal

Standar Kompetensi

Menrencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam makanan kecil dari bahan pokok

Kompetensi Dasar

Menjelaskan cara membuat perencanaan,menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam makanan kecil dari bahan pokok tepung terigu.

Indikator

1. Menjelaskan dan membuat perencanaan pengolahan makanan kecil dari bahan pokok tepung terigu.

2. Menjelaskan dan membuat persiapan mengolah makanan kecil dari bahan tepung terigu.

3. Menjelaskan cara mengolah makanan kecil dari bahan pokok tepung terigu.

4. Menjelaskan cara menghidangkan macam-macam makanan kecil dari bahan pokok tepung terigu.

Alokasi Waktu : 10 x 40 ( 5 x pertemuan )

. Tujuan Pembelajaran Umum

Siswa dapat merencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan bahan makanan kecil dari tepung terigu.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus

  1. Siswa diharapkan dapat membuat perencanaan pengolahan makanan kecil dari tepung terigu
  2. Siswa diharapkan dapat menyiapkan tepung terigu yang baik (tepat) untuk makanan kecil.
  3. Siswa diharapkan dapat mengolah tepung terigu menjadi makanan kecil.
  4. Siswa diharapkan dapat menghidangkan makanan kecil dari tepung terigu.

lll. Materi Pelajaran

Pertemuan ke-1

1. Tepung terigu.

2. Bahan utama pembuatan kue..

Pertemuan ke-2

  1. Peralatan untuk membuat kue.
  2. Tips membuat kue.

Pertemuan ke-3

1. Panas yang diperlukan untuk memanggang kue.

2. Cara membakar kue

3. .resep-resep mengolah makanan kecil

Pertemuan ke-4

  1. Praktek

Pertemuan ke-5

1. Evaluasi / Ulangan

lV. Kegiatan Belajar Mengajar.

1. Pendekatan yang digunakan

- Keterampilan proses

- Praktikum

3. Metoda

- Ceramah

- Demontrasi

-Tanya jawab

- Praktek

V. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai cara pengolahan makanan kecil dari tepung terigu..

- Menerangkan mengenai materi pengolahan makanan kecil dari tepung terigu.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi pengolahan makanan kecil dari tepung terigu mengenai perencanaan, persiapan, pengolahan dan menghidangkan.

- Diskusi/ tanya jawab mengenai materi yang diajarkan.

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

a. Kegiatan Pendahuluan

- Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Penugasan

- Tanya jawab

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Penugasan

- Tanya jawab

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Penugasan.

Pertemuan ke-4

a. Praktek

Pertemuan ke-5

a. Ulangan / Evaluasi

VI.Alat/sarana dan Sumber Belajar.

- Buku

- Media cetak

- Alat peraga

- Peralatan masak

VII. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

1. Sebutkan jenis tepung terigu menurut kadar proteinnya !

2. Sebutkan bahan utama dalam pembuatan makanan kercil / kue !

3. Sebutkan peralatan yang diperlukan untuk mengolah kue !

4. Kue kering biasa memerlukan suhu oven bereapa derajat celcius ?

5. Kue kering yang banyak mengandung lemak memerlukan suhu oven minimal berapa derajat celcius ?

6. Suhu oven 180 Derajat Celcius cocok untuk memanggang apa saja?

7. Sebutkan cara membakar kue yang baik !

8. Sebutkan bahan-bahan untuk membuat cream !

9. Sebutkan bahan bahan untuk membuat cream mentega coklat!

10. Sebutkan 4 metode utama untuk membuat Cake !

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP/MTs : SMP NEGERI 10 SUMEDANG

Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga

Kelas/Semester : IXl/Genap

Standar Kompetensi

Menrencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam makanan dari umbi-umbian dan biji-bijian.

Kompetensi Dasar

Menjelaskan cara membuat perencanaan,menyiapkan, mengolah dan menghidangkan macam-macam makanan dari umbi-umbian dan biji-bijian.

Indikator

1. Menjelaskan dan membuat perencanaan pengolahan makanan dari umbi-umbian dan biji-bijian.

2. Menjelaskan dan membuat persiapan mengolah makanan dari umbi-umbian dan biji-bijian.

3. Menjelaskan cara mengolah makanan dari umbi-ubian dan biji-bijian.

4. Menjelaskan cara menghidangkan macam-macam makanan dari umbi-umbian dan biji-bijian.

Alokasi Waktu : 10 x 40 ( 5 x pertemuan )

I. Tujuan Pembelajaran Umum

Siswa dapat merencanakan, menyiapkan, mengolah dan menghidangkan makanan dari umbi-umbian dan biji-bijian.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Siswa diharapkan dapat membuat perencanaan pengolahan makanan dari umbi-umbian dan biji-bijian.

2. Siswa diharapkan dapat menyiapkan umbi-umbian dan biji-bijian yang baik (tepat) untuk makanan kecil.

3. Siswa diharapkan dapat megolah umbi-umbian dan biji-bijian menjadi makanan kecil.

4. Siswa diharapkan dapat menghidangkan macam-macam makanan dari umbi-umbian dan biji-bijian.

lll. Materi Pelajaran

Pertemuan ke-1

  1. Pembuatan kue kecil dari singkong dan tepung tapioka
  2. Bahan utama pembuatan kue..

Pertemuan ke-2

  1. Peralatan untuk membuat kue.
  2. Tips membuat kue.

Pertemuan ke-3

  1. Resep-resep mengolah makanan kecil dari bahan umbi-umbian dan biji-bijian.

Pertemuan ke-4

1. Praktek

Pertemuan ke-5

1. Evaluasi / Ulangan

lV. Kegiatan Belajar Mengajar.

11. Pendekatan yang digunakan

- Keterampilan proses

- Praktikum

4. Metoda

- Ceramah

- Demontrasi

-Tanya jawab

- Praktek

V. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke 1.

a. Kegiatan pendahuluan.

- Motivasi : Menanyakan peserta didik sejauh mana pengetahuannya mengenai cara pengolahan makanan dari bahan umbi-umbian dan biji-bijian..

- Menerangkan mengenai materi pembuatan kue kecil dan macam-macam makanan dari bahan umbi-umbian dan biji-bijian.

b. Kegiatan inti.

- Menjelaskan materi pembuatan kue kecil dan macam-macam makanan dari bahan umbi-umbian dan biji-bijian mengenai perencanaan, persiapan, pengolahan dan menghidangkan.

- Diskusi/ tanya jawab mengenai materi yang diajarkan.

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Membuat kesimpulan.

Pertemuan ke 2

a. Kegiatan Pendahuluan

- Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

d. Kegiatan inti.

- Penugasan

- Tanya jawab

c. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

Pertemuan ke 3

a. Kegiatan Pendahuluan

Apresiasi :- Menanyakan kembali pelajaran lalu.

- Mengulang kembali materi pelajaran.

b. Kegiatan inti.

- Penugasan

- Tanya jawab

e. Kegiatan Penutup.

- Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang tekun dan rajin.

- Penugasan.

Pertemuan ke-4

a. Praktek

Pertemuan ke-5

a. Ulangan / Evaluasi

VI.Alat/sarana dan Sumber Belajar.

- Buku

- Media cetak

- Alat peraga

- Peralatan masak

VII. Penilaian.

Teknik : Tes tertulis

Bentuk instrument : Tes uraian

Contoh instrument :

1. bagaimana cara membuat tepung tapioca?

2. Jagung dijadikan makanan pokok di daerah mana saja?

3. Binyolos itu apa ? dan berasal dari daerah mana ?

4. Kue kering biasa memerlukan suhu oven bereapa Kue Don terbuat dari apa dan dari daerah mana ?

5. Kue kering yang banyDi Jepang pati/tepung ubi jalar dipergunakan untuk apa saja?

6. Apa yang dimaksud dengan OBAWO?

7. Sebutkan 5 macam makanan yang terbuat dari bahan dasar singkong!

8. Sebutkan 5 Macam makanan yang terbuat dari bahan ubi jalar!

9. Sebutkan pembagian ubi jalar menurut warna dagingnya!

10. Apa yang dimaksud dengan OYEK!

Sumedang, Juli 2010

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala SMP Negeri 10 Sumedang

Djamalludin, S.Pd Yono Hadiyana, S.Pd

NIP. 195908061979011001 NIP.197201082006041002